My Birthday

Rabu, 18 November 1992

Saat itu seorang bayi perempuan akhirnya menghirup udara dunia.
Dilahirkan di kampung halaman sang ibu, yaitu Bogor.
Bayi itu pertama kalinya bersuara seperti normalnya bayi yang baru lahir yang belum kuasa untuk berkata-kata namun hanya dengan tangis.

Terimakasih ibu...
9 bulan kau mengandungku.
Engkau pertaruhkan nyawamu agar aku bisa melihat dunia.
Jasamu sungguh tiada terkira.
Terima kasih ayah...
yang telah mengenalkanku pada islam.
Engkau telah kumandangkan adzan ke telingaku.
Engkau berharap kelak aku menjadi anak yang berbakti dan sholehah.

Kini, 20 tahun aku berada di dunia.
Aku engkau besarkan dan engkau rawat.
Engkau beri aku pendidikan.
Engkau ajarkan aku akhlak.
Engkau tuntun aku belajar mengaji.
Engkau nasehati aku tentang kehidupan.
Tiada yang bisa aku balas untuk menggantikan semua itu.

20 tahun sudah aku jalani hidup ini.
Dari belajar duduk, merangkak, berdiri, sampai mampu berjalan sendiri.
Dari bangku TK, SD, SMP, SMA dan bangku kuliah pun sedang aku cicipi.

20 tahun kontrak hidupku berkurang.
Entah tinggal berapa tahun lagi atau berapa bulan atau minggu atau berapa hari atau hanya berapa jam lagi.
Semua kuasa Tuhan.
Tiada yang tahu kecuali Yang Maha Berkehendak